DOA, KANAL TERPENTING MANUSIA

*Tulisan ini adalah ringkasan ceramah ust. Zahir Yahya pada malam 19 Ramadhan

“Berdoalah kepadaku maka aku akan menjawabnya”, seru Allah dalam ayat Al-Qur’an.
Ayat Allah tersebut mungkin sudah ribuan kali mampir didengar dan disyiarkan. Sayangnya, doa sering sekali manusia andalkan dalam masa kepepet, tak ada lagi harapan,ataupun  kondisi yang sangat kritis. Disana, manusia biasanya berdoa dengan sangat serius dan 100% yakin bahwa Allah akan memberikan dia bantuan dan takdir terbaik. Ketika senang, apa yang sering *kita atau saya lakukan? *Fly* dengan kenikmatan yang sudah diberikan. Lebih-lebih, lupa untuk berdoa dan meminta lagi dan lupa diri kalau manusia masih sangat butuh bantuan Dzat yang Maha Segalanya sepanjang hidupnya.

Doa mengandung dua unsur hal; taufiq Allah dan istajabah.  Ketika kita berdoa, maka Allah akan memberikan arahan dan petunjuk jalan. Istajabah adalah realisasi dari harapan dalam doa tersebut. Tak hanya itu, ketika doa tersebut belum terealisasikan, maka Allah masih memperhitungkan maslahat bagi manusia tersebut.

Doa adalah nikmat Allah yang berasah dari bentuk kasih sayang Allah untuk makhluk-NYA.
Bayangkan saja masa kecil kita dahulu kala, ketika kita mengiginkan sesuatu, kita pasti meminta bahkan merengek menangis kepada orang tua kita. Kemudian orang tua kita mewujudkan keinginan kita sebagai wujud cinta mereka untuk anaknya. Bagaimana dengan Tuhan? Kasih sayang Tuhan tak tertandingi.

Bahkan, Allah memenuhi kebutuhan yang tidak diminta. Mari kita lihat eksistensi dari Bumi. Apakah bumi pernah meminta agar matahari, udara, air ada. Tapi tanpa memintapun, Allah sudah menciptakannya karena mereka adalah sebuh siklus kehidupan yang saling membutuhkan dan dibutuhkan oleh makhluk mulia yaitu manusia.

Bagaimana manusia membutuhkan doa?
Bagaikan lampu dan listrik, lampu tidak akan pernah bisa bersinar ketika listrik tak lagi mengalir. Lampu adalah produk yang sudah di desain dengan sangat canggih tapi hidupnya masih bergantung 100% pada listrik. Begitu juga dengan manusia, sesempurna apapun masa depan yang telah dirancang, tidak akan menentukan kesuksesan.Maka dari itu, doa adalah wujud dari meminta “irodah” / kehendak Allah dalam hajat manusia.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

ANALYSIS OF “THE STANDARD OF LIVING” BY DOROTHY PARKER